Kemasan Berkelanjutan Bagi IKM

Articles 16 May 2021 SUPERADMIN E-KDMK

Plastik berasal dari arti “pliable and easily shaped” yang berarti “lentur dan mudah dibentuk” dan kemudian berkembang menjadi nama untuk kategori bahan yang disebut polimer. Kata polimer berarti “dari banyak bagian”, dan polimer terbuat dari rantai panjang molekul. Polimer berlimpah di alam. Selulosa, bahan yang menyusun dinding sel tumbuhan, adalah polimer alami yang sangat umum.

Polimer sintetis pertama ditemukan pada tahun 1869 oleh John Wesley Hyatt, berdasarkan penawaran perusahaan New York sebesar $ 10.000 untuk siapa saja yang dapat menyediakan pengganti gading. Dengan mengolah selulosa, yang berasal dari serat kapas, dengan kapur barus, Hyatt menemukan plastik yang dapat dibuat menjadi berbagai bentuk dan dibuat meniru bahan alami seperti kulit penyu, tanduk, linen, dan gading. Penemuan ini revolusioner. Untuk pertama kalinya produksi manusia tidak dibatasi oleh batasan alam dan sekarang manusia bisa menciptakan material baru. Hal inilah yang membuat plastik pada awalnya sebagai bahan yang ramah lingkungan dengan menyelamatkan hewan dan tumbuhan dari kebutuhan konsumtif manusia. Penciptaan material baru juga membantu membebaskan masyarakat dari kendala sosial dan ekonomi yang diakibatkan oleh kelangkaan sumber daya alam. Seluloid yang murah membuat kekayaan materi lebih tersebar luas dan dapat diperoleh. Dan revolusi plastik dimulai.

Berikutnya mudah ditebak, murah, cukup kuat dan mudah dibentuk membuat plastik menjadi pengganti nomor satu bahan tradisional untuk kemasan berbagai produk. Namun, reputasi plastik semakin menurun pada 1970-an dan 1980-an karena kekhawatiran tentang peningkatan limbah. Plastik menjadi perhatian khusus karena plastik bertahan selamanya di lingkungan dan tidak dapat terurai alam. Walaupun industri plastik menawarkan daur ulang sebagai solusi, sebagian besar plastik masih berakhir hanya di tempat pembuangan sampah atau di lingkungan. Data Asosiasi Industri Plastik Indonesia (INAPLAS) dan Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan sampah plastik di Indonesia mencapai 64 juta ton per tahun. Sebanyak 3,2 juta ton di antaranya merupakan sampah plastik yang dibuang ke laut.

Reputasi plastik semakin terpuruk berkat meningkatnya kekhawatiran tentang potensi ancaman yang ditimbulkannya bagi kesehatan manusia. Perhatian ini berfokus pada aditif (seperti bisphenol A [BPA]) yang masuk ke plastik selama proses pembuatan, membuat plastik lebih fleksibel, tahan lama, dan transparan. Masyarakat prihatin dengan bukti bahwa bahan kimia ini terlepas dari plastik dan masuk ke makanan, air, dan tubuh kita. Dalam dosis yang sangat tinggi bahan kimia ini dapat mengganggu sistem endokrin (atau hormonal). Para peneliti terutama mengkhawatirkan efek bahan kimia ini pada anak-anak dan akumulasi berkelanjutan bagi generasi mendatang. Berdasarkan hal tersebut muncul konsep kemasan berkelanjutan yang ramah lingkungan sebagai solusi.

Pengembangan dan penelitian kemasan berkelanjutan yang benar – benar aman untuk lingkungan masih terus dilakukan, namun produk kemasan dengan konsep berkelanjutan yang sudah ada selayaknya tetap terus diusahakan untuk menegaskan kampanye ramah lingkungan.

Beberapa bahan dengan konsep berkelanjutan yang saat ini sudah beredar seperti bioplastik, plastik biodegradable dan Corrugated cardboard. Bioplastik terbuat dari bahan alami seperti pati jagung, singkong atau tebu yang memiliki penampakan dan ciri menyerupai plastik yang berasal dari bahan petrokimia. Plastik biodegradable adalah jenis plastik yang mudah terurai yang terbuat dari bahan petrokimia dengan bahan tambahan khusus yang membuat sampahnya terdegradasi lebih cepat. Corrugated cardboard atau yang lebih dikenal sebagai karton/kardus bergelombang merupakan bahan yang mudah didaur ulang, seperti menjadi barang yang dapat digunakan kembali, serta bahannya mudah terurai. Kemasan tersebut di atas cukup mudah didapatkan secara online dari website penyedia maupun pada e-commerce.

(Sumber: Majalah Gema Edisi 72_Jan-Mar 2021, Kemenperin - Mufti Tri Matra)

Foto : istimewa

Masuk untuk memberikan komentar Masuk
Comments (1)
sangat bagus ulasannya
Komentar oleh ARNOLDUS JEMADU pada tanggal 31 Dec 2021 00:06:17